Gerakan Nasional Tani untuk Kemandirian Pangan (Genta Pangan) tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Timur resmi dilantik oleh Ketua Umum Genta Pangan Nasional, Budiman Sujatmiko, pada Sabtu (10/8/2024) di Lapangan Kecamatan, Tikung, Kabupaten Lamongan. Pelantikan ini menjadi langkah awal bagi para pengurus baru dalam menjalankan program-program strategis guna mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
Setelah pelantikan, pengurus Genta Pangan tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur segera dihadapkan dengan tugas-tugas penting untuk memulai konsolidasi organisasi. “Agenda terdekat setelah pembentukan pengurus kabupaten se-Jatim adalah konsolidasi organisasi,” kata Budiman Sujatmiko. Konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat struktur dan koordinasi dalam organisasi, sehingga dapat mendorong kemandirian pertanian dan meningkatkan produksi pangan.

Genta Pangan memiliki misi untuk mendukung program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Budiman menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan pangan dari dalam negeri untuk mendukung program tersebut. “Kita ingin jangan sampai itu (program makan bergizi gratis) bergantung pada impor. Minimal di setiap provinsi di Indonesia 80 persen kebutuhan pangan untuk program bergizi gratis bagi anak-anak sekolah sampai ibu-ibu hamil itu dicukupi oleh provinsinya sendiri. Kita ingin menjadi gerakan kedaulatan pangan,” jelasnya.
Namun, Budiman juga mengakui bahwa kondisi pertanian di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan dan belum sepenuhnya mampu mencapai kedaulatan pangan nasional. Oleh karena itu, Genta Pangan akan mengambil beberapa langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan, salah satunya dengan mendorong generasi muda untuk bertani melalui adopsi teknologi pertanian modern.

“Kalau hari ini eksistensinya belum berkembang. Maka dari itu kita buat gerakan untuk bergerak bersama. Jadikan program ini menjadi gerakan yang masif. Belum mampu mandiri, menjadi mampu mandiri. Maka dibutuhkan Genta Pangan ini, untuk pandu tani juga. Yang menjadi mandiri ini akan mendorong kalangan muda untuk bertani,” ungkap Budiman.
Genta Pangan juga berkomitmen untuk membantu para petani dalam mengakses kebutuhan produksi, mulai dari pupuk hingga teknologi pertanian. Budiman menegaskan, “Tentu saja mulai dari hulu sampai hilirnya. Faktor-faktor input produksi pertaniannya, mulai pupuk, bibit, teknologinya dan segala macam.”
Dalam hal ini, salah satu fokus utama Genta Pangan adalah mendorong penggunaan pupuk organik oleh para petani, karena dinilai lebih baik untuk jangka panjang dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu, Budiman juga menyebutkan pentingnya investasi dalam pabrik pupuk dan kerjasama dengan sektor swasta untuk mendukung pembiayaan usaha-usaha pertanian. “Kemudian bagaimana mendorong investasi pabrik-pabrik pupuk, segala macam, bagaimana kita bekerja sama dengan swasta, kita juga lagi mendorong pembiayaan usaha-usaha pertanian,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, Genta Pangan diharapkan mampu mengatasi tantangan pertanian di Indonesia dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang lebih kuat.

