Mengapa stunting perlu dicegah? Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan mereka.
Pengertian Stunting dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat, ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Stunting dapat terjadi pada anak-anak di periode 0-5 tahun, yang merupakan masa krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, di mana anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupannya (dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun). Selain itu, faktor lingkungan yang tidak mendukung juga dapat berkontribusi pada terjadinya stunting. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki:
- Wajah yang tampak lebih muda dari usia sebenarnya
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
- Kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Pubertas yang terlambat
- Perilaku yang lebih pendiam dan kurangnya kontak mata dengan orang sekitar di usia 8-10 tahun
- Berat badan yang lebih ringan dibandingkan anak seusianya
Kenali Penyebab dan Gejala Stunting
Sebab:
- Kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan
- Asupan nutrisi, protein, dan vitamin yang tidak seimbang selama kehamilan
- Lingkungan yang tidak sehat
Gejala:
- Tubuh anak lebih pendek dibandingkan teman sebayanya
- Berat badan lebih ringan dibandingkan teman sebayanya
Akibat:
- Gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak
- Memengaruhi kreativitas dan prestasi anak
Pencegahan Stunting:
Untuk mencegah stunting, diperlukan intervensi yang komprehensif, termasuk:
- Pemenuhan nutrisi pada 1.000 hari pertama: Ini mencakup pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan makanan pendamping ASI yang bergizi.
- Pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih: Lingkungan yang sehat dan bebas dari polusi serta akses ke air bersih sangat penting.
- Pola asuh yang baik: Pendidikan kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan anak.
- Imunisasi: Untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan.
- Akses terhadap sanitasi dan air bersih: Mengurangi risiko infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Pendekatan Pemerintah dalam Menanggulangi Stunting
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus segera ditangani di Indonesia, karena dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia. Stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga kesehatan dan kemampuan kognitif mereka.
“Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan meningkatnya risiko penyakit kronis,” jelas Presiden. Ia juga percaya bahwa target penurunan angka stunting dapat dicapai jika semua pihak bekerja sama. Angka stunting di Indonesia sudah turun dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.
Presiden juga menginstruksikan agar setiap daerah memiliki data yang akurat untuk mempermudah pemantauan dan perawatan anak yang mengalami stunting. Selain itu, beliau menekankan pentingnya memberikan asupan gizi yang tepat kepada ibu hamil dan bayi, dengan mengganti pemberian biskuit dengan makanan tinggi protein seperti telur dan ikan melalui puskesmas dan posyandu.
Menghubungkan Stunting dengan Ketahanan Pangan
Stunting juga berkaitan erat dengan ketahanan pangan, karena ketersediaan dan akses terhadap makanan bergizi merupakan faktor kunci dalam mencegah stunting. Ketahanan pangan yang baik akan memastikan bahwa setiap individu, terutama anak-anak, mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Ini menjadi tantangan besar bagi banyak negara berkembang yang masih bergelut dengan masalah gizi buruk dan akses terbatas terhadap makanan sehat.
Untuk mencapai ketahanan pangan dan mengurangi stunting, diperlukan upaya terpadu dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ini mencakup peningkatan produksi pangan lokal, distribusi yang adil, edukasi tentang gizi, serta peningkatan layanan kesehatan dan sanitasi.
Stunting adalah masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidimensi untuk pencegahannya. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, serta perbaikan dalam ketahanan pangan, Indonesia dapat mencapai target penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
